Kaifa Halukum ? Aku harap kita semua baik-baik saja.
Langsung cerita aja ya.
Kalian inget beberapa waktu lalu aku menulis kegundahanku di sini ? Aku menuturkan semuanya, keresahan diri ini mengenai masa depan, tentang jurusan apa yang akan kupilih. Beberapa waktu lalu, diri ini bercerita kalau keputusanku untuk mengambil jurusan Matematika sudah sangat bulat, saat itu gak ada satu pun orang luar yang bisa merubah pilihanku. Hari demi hari aku lalui dengan memohon petunjuk kepada Allah. Aku sholat istikhorah, sholat Hajat, membaca surah Al-Waqiah, Al-Mulk, dan Yasin. Aku juga membaca surah lanjutan Al-quran. Aku berdoa dan benar-benar memohon agar Allah mempermudah semua urusanku. Di akhir penutupan SBMPN secara tiba-tiba hatiku ini ingin mendaftar. Dan ga sampe 1 jam, aku telah menyelesaikan proses pendaftaran sekaligus pembayaran. Tiba hari pengumuman 4 Juli 2020, saat itu aku bangun subuh untuk sholat tahajud, membaca Al-Quran dan pergi ke masjid jntuk sholat Subuh, tanpa sadar aku memasukkan doa "Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim tolong aku, loloskanlah aku di Polsri, tolong aku ya Allah". Oh iya, aku berdoa ini setelah sholat 2 rakaat sebelum subuh, kala itu waktu masih panjang, aku yang memang berencana membuka pengumuman di Masjid pun langsung membuka Handphone dan mengarahkannya ke website, sambil berdoa dan sangat yakin bahwa Allah Maha Besar, Allah Maha Kuasa, Allah Maha Kaya, ku buka dan tertera tulisan "Lulus" saat itu juga, aku langsung bersujud seraya berterima kasih atas apa yang Allah berikan. Alhamdulillah ya Allah aku lolos pilihan pertama. Setelah itu aku menutup ponselku, dan istighfar serta membaca Al-Quran hingga iqomah.
Hari demi hari terus berjalan, sejujurnya saat itu aku tetap paad keputusanku, kuliah di Unsri/Undip lalu menjadi guru, mengumpulkan uang dan akhirnya menjadi dosen. Aku tetap fokus agar bisa menjadi dosen yang berkualitas. Hingga diumumkan bahwa aku harus wawancara polsri, ini beberapa hari sebelum aku tes Unsri. Saat itu, sejujurnya jawaban aku biasa saja, bahkan kalo aku yang jadi pewawancara, aku akan memberikan point 100 untuk wawancara pertamaku sedangkan wawancara kedua, aku akan berikan 99. Oh iaya, wawancara pertama itu jalur SNMPN aku Alhamdulillah lolos. Nah tiba lah saatnya pengumuman kedua hasil wawancara, aku membukanya setelah sholat subuh di rumah dan setelah mengaji juga. Saat itu, aku membukanya sendiri karena aku gak mau menebar kecewa apabila hal tidak menyenangkan terjadi. Aku buka dan Alhamdulillah aku lulus. Aku ingin memberitahu mama tapi keadaan tidak kondusif. Akhirnya secara tidak sengaja aku bertemu kakakku yang nomor dua, namanya Rosihan. Aku pun melihat situasi, dan percakapan yang terjadi adalah ..
A : Aku
K : Kakak aku
A : eh Bang
K : apa
A : anu
K : hayo ada apa
A : mau tau ga
K : langsung bilang, sans aja
A : aku Alhamdulillah lolos
K : Alhamdulillah ya Allah
A : Tapi teknik Polsri, bukan guru yg guru belom
K : Sama aja, kasih tau mama cepet
A : ntar
Mama dateng, tanpa nunggu apa-apa kakak aku langsung bilang
" Ma Reta lolos loh" sebenernya aku mau ngerahasiain ini sampe saatnya tiba, tapi yaudah lah
Mama yang awalnya biasa aja langsung cerah, dan terlihat senyuman lebar di ujung sudut bibir Mama. Jujur, aku lebih bersyukur pas ngeliat senyuman ini, karena sesuatu Mama cenderung terlihat lelah dan hari itu kulihat kebahagiaan itu muncul.
Malemnya Papah dan Kakak ku yang pertama ternyata tau hal itu juga. Aku pun disuruh memilih, tapi aku tau mereka lebih suka aku jadi guru. Oh iya, aku juga menceritakan bahwa kalo mau lanjut ke sini harus bayar sekarang juga. Aku pun menghilangkan semua keinginan untuk melanjutkan kuliah di situ. Saat itu, aku membaca Al-Quran agar dada ku lebih ikhlas atas apa yang terjadi. Sorenya, ustad yang biasa mengajar Kakak ku datang ke rumah, beliau pun bertanya mengenai aku. Papahku pun menceritakan kalau aku Alhamdulillah lolos Polsri, saat itu Mama turut mendengar percakapan tersebut seraya menimang-nimang pendapatnya. Aku ? Hahaha aku sudah fokus ke jurusan Matematika karena aku yakin aku bisa sukses juga. Saat itu, ragaku merasa bosan di kasur dan pergi ke luar. Mama pun melihat dan memanggil, Areta Hey sini! Ada apa ? Mama ku menjawab "Kamu teknik aja" Hah ? batinku. Saat itu pun pas dijelaskan aku tetap pada pendirianku guru.
Malamnya aku menangis karena bingung. Dan besoknya aku nge PC semua temanku sampai akhirnya aku mantap memilih teknik. Hah, doakan aku ya. Mudah-mudahan Allah mempermudah urusan kita semua. Aamiin
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
****
Edit :
Aku Alhamdulillah pindah ke Statistika karena mau yg langsung kerja. Jadi pas kuliah cuma ngasah skills dan setelah lulus langsung bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar